Sabtu, 28 Januari 2012

AKADEMIK FAMILY

PENCARIAN NAMA
# PART 1
FORUM TANPA NAMA
Seperti forum-forum yang lain. Forum itu diawali dengan berkenalan (ta’aruf) yang kemudian berlanjut pada kepahaman (baca= tafahum). Bertim 8 orang. Forum itu rutin bertemu Rabu sore. Standar sebuah organisasi mungkin ada targetan yang harus dicapai. Setelah matrikulasi dan program kerja finish. Forum berdelapan itu yang dapat dikatakan sebagai navigator karena mereka yang merumuskan arahan kerja lapangan. Job description yang ditetapkan pun cukup jelas. Kerja tim A, B dan C misalnya. Semangat luarbiasa yang membahana.
Menyamakan frekuensi kerja tentunya itu yang utama. Agar kerja lapangan lancar dan evaluasi jelas serta Follow up tiap forum tercapai. Pada masanya semangat untuk saling berdiskusi dan kerja lapangan 100%. Idealisme kepemimpinan terpampang disana. Nampaknya optimisme melihat semangat-semangat orang-orang di dalamnya. Jargon terpampang OPTIMIS SAMPAI FINISH.
#PART 2
KEDATANGANnya
Rabu sore ke 10 kalau tidak keliru. Semua rumusan rencana strategis tuntas sampai program lapangan. So, tinggal ready. Hari itu seperti biasa. Diskusi dan perumusan yang seperti biasa. Cukup mendebarkan mungkin masuk forum itu. Dengan semangat ala kadarnya, tepat forum itu bertambah makhluk asing dari antah berantah nun jauh dari wilayah. Tepat hari itu, jadilah bersembilan. Forum yang mempunyai penyambutan luarbiasa. Proses ta’aruf versi Aladin mungkin. Menulis kertas dan berharap apa yang ditulis akan menjadi kenyataan. Okey, lanjut ikuti skenarionya. Enak betul pokoknya. Masuk forum tinggal kita menjadi eksekutor lapangan. Walaupun pada akhirnya jelas, bagi seorang yang biasa menjadi konseptor pada akhirnya menjadi kurang kebermilikan. Jargon yang terpampang dibenak pengurus asal negara antah berantah itu adalah datang Rabu sore untuk melaporkan kerja lapangan di wilayah. Detik itu secara tidak langsung sudah terikat menjadi PENGURUS bin ANGGOTA.
Berlanjut pada ta’aruf. Yang pada akhirnya tiap anggota mendapat barang impiannya. Semoga tidak menyerupai salah satu hari raya yang tiap itu mendapatkan kado. Cukup singkat, barang impian diberikan ke sang peminta. Tapi ada pelanggaran, ada yang belum bawa. Nah, kena batunya. Kalau mau, bisa sudah di sidang habis-habisan yang usul masak tidak konkrit, karena justru tidak membawa sendiri. Usut diusut, sang pengusul mendapatkan tugas yang cukup pelik. Tertulis “FOTO TIM AKADEMIK”. Nah, senjata makan tuan. Jelas  membuat senyam-senyum anggota forum itu.
#PART 3
NAMANYA KELUARGA............................
Jederrr.... sms tausiyah kerap masuk. Alhamdulillah, lumayan setidaknya ada inspirasi dan sebagai gizi dalam forum itu. Nampaknya, ada yang kelupaan. Forum ini kumpulan orang-orang yang entah kerja rodi atau belajar mendapat amal terbaik sehingga harus kerja rodi. Jangan salah, tugasnya ternyata banyak. Tak sengaja setelah pertemuan sekian kali, proker AKADEMIK baru menarik dibaca oleh salah satu anggota baru. Bagaimana tidak, ujuk-ujuk dimasukan dan kondisi saat itu terhitung sampai Mei adalah masa keinginan untuk melarikan diri dari kampus. Antisosial terhadap kampus. Seandainya tidak ingat dengan yang ia pakai mungkin me-non aktifkan dari kampus adalah solusi jitu. Alasannya satu. Hanya cukup ia yang tahu. (sok= introvert).
Tiap sms ternyata ada ID nya. SALAM KELUARGA AKADEMIK. Usulan dari salah satu anggota yang berfakultas Ilmu pengetahuan Alam. Lambat laun jadi. Forum itu bernama KELUARGA AKADEMIK.



Kamis, 19 Januari 2012

Duhai Ibu-ku



Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.
* Khalil Gibran *